Friday, October 28, 2011

Anion Kation


BEBERAPA JENIS KATION



NO RUMUS NAMA ION NO RUMUS NAMA ION
1 Na+ Natrium
13 Pb 2+ Timbal (II)
2 K+ Kalium
14 Pb 4+ Timbal (IV)
3 Ag+ Argentum / perak
15 Fe 2+ Besi (II)
4 Mg2+ Magnesium
16 Fe 3+ Besi (III)
5 Ca2+ Kalsium
17 Hg + Raksa (I)
6 Sr 2+ Stronsium
18 Hg 2+ Raksa (II)
7 Ba2+ Barium
19 Cu + Tembaga (I)
8 Zn2+ Seng
20 Cu 2+ Tembga (II)
9 Ni2+ Nikel
21 Au + Emas (I)
10 Al3+ Aluminium
22 Au 3+ Emas (III)
11 Sn2+ Timah (II)
23 Pt 4+ Platina (IV)
12 Sn4+ Timah (IV)
24 NH4 + Amonium






BEBERAPA JENIS ANION


NO
RUMUS NAMA ION NO RUMUS NAMA ION
1 OH - Hidroksida 16 C3O4 2 Oksalat

2 F - Fluorida 17 PO3 3- Fosfit
3
Cll- Klorida 18 PO4 3- Fosfat
4
Br - Barium 19 AsO3 3- Arsenit
5
I - Ionida 20 AsO4 3- Arsenat
6
CN- Sianida 21 SbO3 3- Antimonit
7 22 S 2- Sulfida
8 O 2- Oksida
23 ClO - Hipoklorit
9
NO2 - Nitrit 24 ClO 2 - Klorit
10
NO3 - Nitrat 25 ClO3 - Klorat
11
CH3CHOO- Asetat 26 ClO4 - Perklorat
12
CO3 2- Karbonat 27 MnO4 - Permanganat
13
SiO3 2- Silikat 28 MnO4 2- Manganat
14
SO3 2- Sulfit 29 CrO4 2- Kromat
15
SO4 2- Sulfat 30 Cr2O7 2- Dikromat


Monday, October 10, 2011

TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA


TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
A. Bukti masuknya Islam ke Indonesia
Waktu masuknya Islam ke Indonesia.
1. Abad ke VII
- Adanya koloni arab di Sriwijaya disebut Ta Syih tahun 674.
- Sumber dari China.
2. Abad ke-XIII
- Ada makam Malik Al-Shaleh yang berangka tahun 1297.
- Berita Marcopolo.

Asal Islam di Indonesia.
1. Gujarad (India)
- Batu nisan di Indonesia sama dengan di India.
- Jalan dagang India-Indonesia lebih ramai.
2. Arab
- Gelar Al-Malik yang dipakai raja-raja Samudera Pasai sama dengan gelar raja di Mesir.
3. Persia
- Adanya upacara Tabut (peringatan kematian Hasan dan Husein).
- Nama daerah ”Leran” merupakan nama suku di Persia.
- Di Persia ada tulisan ”Pegon” yang merupakan tulisan Jawa.

B. Sumber Berita masuknya Islam ke Indonesia.
- Berita Arab, Pada abad ke-VII telah datang ke Sriwijaya.
- Berita Eropa, Pada abad ke-XII, Marcopolo singgah di kerajaan Samudera Pasai.
- Berita India, pedagang India merupakan pedagang mayoritas di Indonesia.
- Berita Cina, berasal dari Ma-Huan yang mengikuti perjalanan Laksamana Ceng Ho.
- Sumber Dalam Negeri, batu nisan Fatimah Binti Maimun (Leran, 1028), makam Sultan Malik Al-Saleh (Sumatera Utara, 1297), makam Syekh maulana Malik Ibrahim (Gersik, 1419).
C. Saluran Islamisasi
Jalur
1. Jalur Utara : Persia – Afganistan – Pakistan – Gujarad – Indonesia.
2. Jalur Tengah : Barat Yordania – melewati Samudera – Indonesia.
3. Jalur Selatn : dari Mesir – Indonesia.
 Proses
- Perdagangan - Pendidikan
- Perkawinan - Politik
- Kesenian - Tasawuf

Saturday, October 1, 2011

perbedaan fiksi dan nonfiksi

Karya tulis dapat dibedakan menjadi fiksi dan nonfiksi. Karya fiksi dapat berupa cerita pendek (cerpen), cerita bersambung (cerbung), novel, novelet, roman dan puisi. Karya fiksi bersifat fiktif yang dipengaruhi oleh imajinasi dan perasaan pengarang, tapi masih berpijak pada kebenaran rasional. Biasanya karya fiksi disebut juga karya sastra, yang dapat diterbitkan dalam majalah, tabloid, koran maupun berbentuk buku. Karya nonfiksi dapat berupa paper, tesis, laporan, artikel ilmiah, reportase, karya tulis jurnalisme, artikel dan kolom. Karya nonfiksi dilandasi fakta, pengalaman objektif (kisah nyata), penelitian, pemikiran atau analisis dari suatu masalah. Karya nonfiksi biasanya diterbitkan dalam bentuk jurnal ilmiah, majalah, surat kabar, dan buku. Karya fiksi seperti cerpen, cerbung, novel dan roman memiliki ciri, yaitu: 1. Memiliki gagasan berupa ide yang akan diuraikan dalam cerita. 2. Memiliki alur/plot, yakni jalinan peristiwa sehingga tergambar urutan kejadian. 3. Penokohan yang merupakan pencitraan dari tokoh yang diceritakan. 4. Latar (setting) yang menjelaskan mengenai dimensi ruang dan waktu serta suasana dalam sebuah cerita. 5. Sudut pandang kepenulisan, berupa posisi penulis dalam cerita. Penulis bisa menjadi tokoh maupun narator yang menjelaskan cerita. Sedangkan karya nonfiksi seperti karya tulis dan artikel ilmiah memiliki ciri sebagai berikut: 1. Memiliki ide yang ditulis secara jelas dan logis serta sistematis. 2. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta. 3. Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada. 4. Motivasi, rancangan dan pelaksanaan penelitian yang tertuang jelas. 5. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang diketengahkan dalam tulisannya. Pemilihan kata dan gaya penulisan dapat mencerminkan jenis karya yang ditulis. Gaya penulisan karya fiksi cenderung membolehkan penggunaan kata-kata yang tidak baku, sehingga ide cerita dapat mengalir dan mudah ditangkap pembaca. Untuk karyanon fiksi diharuskan menggunakan kata baku sesuai dengan kamus umum Bahasa Indonesia. Karya nonfiksi harus memakai bahasa berciri tepat, singkat, jelas, resmi dan teratur agar efektif.

Pengertian Resensi

A. Pengertian Resensi

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.

Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.

1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.

Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.

B. Unsur-unsur Resensi

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:

1. Membuat judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

2. Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:

a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);

b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);

c. penerbit;

d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);

e. tebal buku;

f. harga buku (jika diperlukan).

3. Membuat pembukaan

Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:

a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;

b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;

c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;

d. memaparkan keunikan buku;

e. merumuskan tema buku;

f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;

g. mengungkapkan kesan terhadap buku;

h. memperkenalkan penerbit;

i. mengajukan pertanyaan;

j. membuka dialog.

4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku

Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:

a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;

b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;

c. keunggulan buku;

d. kelemahan buku;

e. rumusan kerangka buku;

f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);

g. adanya kesalahan cetak.

5. Penutup resensi buku

Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.